tirto.id - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) ancam akan tembak Philip Mehrtens, pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru yang disandera sejak 7 Februari 2023.
"(Mereka) kasih dua bulan lagi, untuk negara yang lain untuk bicara dengan Indonesia, untuk Papua merdeka," kata Philip dalam video yang Tirto terima, Sabtu, 27 Mei 2023.
"Kalau sudah dua bulan mereka (pemerintah Indonesia dan Selandia Baru) tidak bicara dengan Papua, mereka akan tembak saya," lanjut dia. Lantas Komandan Batalyon TPNPB Ndugama Derakma, Rumianus Wandikbo, menegaskan perkataan Philip.
"Kami kasih waktu dua bulan untuk pilot. Kalau dalam dua bulan, negara tidak ke Indonesia, lalu Indonesia tidak mengaku (kemerdekaan Papua), kami akan tembak pilot," tutur Rumianus.
Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengaku video itu direkam pada April tahun ini, namun dirinya baru menerima fail video pada 13 Mei.
Sebby menjawab "Masih ada waktu negosiasi. Negosiator itu pihak ketiga yang netral, dan yang harus bernegosiasi adalah TPNPB bersama pemerintah Indonesia dan pemerintah Selandia Baru," kata dia kepada Tirto saat ditanyai alasan keputusan menembak pilot dan opsi lain untuk menyelamatkan sandera, Sabtu (27/5/2023).
TPNPB menginginkan negosiasi berlangsung di negara yang netral dan mereka telah menyiapkan tim lobi. "Kami tunggu."
Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru, pun merespons soal penyanderaan pilot.
"Kesejahteraan Mehrtens adalah prioritas utama kami. Kami melakukan semua yang kami bisa untuk mendapatkan resolusi damai dan pembebasan yang aman bagi Mehrtens, termasuk bekerja sama dengan pihak berwenang Indonesia dan mengerahkan staf konsuler Selandia Baru," ucap kementerian, Senin, 8 Mei.
Pemerintah Selandia Baru juga mendukung keluarga Mehrtens, yang berada di Aotearoa Selandia Baru maupun di Indonesia. Bahkan keluarga meminta privasi dalam situasi yang sangat menantang ini.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Restu Diantina Putri